“Tampilkan kelemahan ketika kamu sedang kuat, dan kuatlah meski kuat sedang lemah.”
(The Art of War)
Akhir bulan November 2022 sudah semakin dekat, bumi sepertinya sedang dalam keadaan rapuh-rapuhnya. Terakhir kita mendengar kabar gempa berskala 5,6 skala Richter di daerah Cianjur. Gempa ini berpusat di daratan sehingga goncangannya terasa hingga wilayah sekitar.
Bersumber dari BNPB, data sementara yang berhasil dihimpun hingga Selasa (22/11) pukul 17.00 WIB, terdapat ratusan jiwa meninggal dunia. Hal ini diungkap Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur. “Korban meninggal dunia 268 jiwa, yang sudah teridentifikasi sebanyak 122 jenazah, masih ada korban hilang sejumlah 151 orang, kita akan berusaha semaksimal mungkin agar seluruh korban ditemukan,” ucap Suharyanto.
Bersumber dari CNN, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkap tiga faktor yang membuat gempa bumi ini jadi amat merusak. Yakni, kedalaman gempa yang dangkal, struktur bangunan tidak memenuhi standar aman gempa, serta lokasi permukiman berada pada tanah lunak (local site effect-efek tapak) dan perbukitan (efek topografi).
Sampai akhir minggu ini, GHAMA d’leader school mengadakan penggalangan dana bakti sosial untuk para korban gempa Cianjur. Semoga infaq terbaik bermanfaat bagi semua korban dan dinilai ibadah oleh Allah SWT. Aamiin.